Selasa, 24 Maret 2015

kau anggap aku apa?



Kamu yang memberiku harapan selama ini, kamu seperti meyakinkan diriku bahwa sebenarnya kita bisa menjalin sebuah hubungan. Tapi sebenarnya kau hanya menggantungkan diriku, kadang kau datang dengan semangat kepada diriku, akan tetapi kau lebih sering tidak memperdulikan diriku. Disaat kau berdua dengan ku, kau memperlakukan ku begitu istimewa, kau gandeng tanganku kemanapun kaki ini melangkah, kau rangkul aku dengan mesra. Disaat itu kau membuatku seperti melayang ke sebuah kahyangan yang hanya ada kita berdua disana.





Tapi kenapa disaat kita berada dikeramaian yang banyak orang memperhatikan kita, kau malah mengacuhan ku? Kau asik dengan teman-temanmu? Kau asik dengan gadget mu? Apakah kau anggap diriku ini boneka yang bisa kau permainkan? Aku mempunyai perasaan yang mudah tersakiti. Aku mempunyai mata yang bisa meneteskan air mata karena melihat sikapmu.yang acuh terhadapku.





Katakanlah padaku !!
kau anggap aku apa selama ini? Apakah aku berarti bagi hidupmu? Apakah aku selalu hadir di kesunyianmu? Apakah aku hadir didalam mimpi-mimpi indahmu?


Katakan padaku !

apakah hanya aku yang merasakan itu? Apakah aku yang terlalu berharap akan cintamu? Apakah aku bodoh selalu menunggu mu mengucapan kata cinta kepadaku?
Aku mohon kepadamu berikanlah aku kepastian, aku ingin hubungan ini jelas. aku sudah terlalu sakit melihat kau dekat dengan perempuan lain, ingin sekali aku marah dan berteriak didepan wajahmu. Tapi apa daya aku bukan siapa-siapamu? Apa hak ku marah terhadapmu? Tidak pantas sekali aku marah terhadapmu selama kita tidak terikat hubungan. Aku berusaha untuk tahu diri bahwa sebenarnya aku bukan siapa-siapamu, tapi hati ini susah untuk menghadapi kenyataan bahwa aku bukan siapa-siapamu.





Apakah kamu pernah merasakan jadi diriku? Apakah kamu mau selalu menunggu sepertiku? Menunggu kepastian yang hanya fana? Apakah kamu mau menangis disetiap kesunyian malam sepertiku? menangisi sesuatu yang sebenarnya tak pantas untuk ditangisi.





Andai kau bisa mengerti isi hatiku, andai kita bisa menjalin hubungan yang sangat indah dimasa depan. Andai kita bisa menjalani susah senang bersama seperti yang pasangan lain lakukan. Tapi, harapan sekedar harapan. Entah harapan itu bisa terjadi atau TIDAK AKAN sama sekali terjadi. Itu semua kita berdua yang menentukan, bukan aku ataupun kamu, tetapi KITA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar