Kamis, 02 April 2015

kepada dirimu kekasih hati.


Heii kamu yang ada disana 

Masih ingat kan dengan diriku? Yaa,  aku adalah kekasihmu. Itupun kalau kau masih menganggapnya.

          Kamu yang selama ini membimbingku kearah ‘nyaman’, kau membuatku selalu bahagia didekat mu, dan kau juga yang mengajarkan ku tentang kasih sayang. Kamu,iya kamu adalah sesosok pria yang tidak terlalu tampan tapi berhasil membuat aku nyaman dan sayang terhadapmu.

          Tawa dan candamu selalu membuat aku bahagia dan tersenyum melihatnya, gurauan mu yang sebenarnya tidak lucu tapi membuat aku selalu tersenyum saat medengarnya, semua kata yang terucap di bibirmu begitu manis dan indah. Senyummu yang malu-malu itu sangat menggemaskan, ingin rasanya tangan ini selalu menyetuh wajahmu dengan mesra.

          Sebelum aku dan kamu belum menjadi kita, kau selalu membuat aku tersenyum setiap saat. Tapi, kenapa sekarang sifatmu mulai berubah?

Apa aku salah ingin diprioritaskan oleh dirimu?

Apa aku salah selalu berusaha mencari perhatianmu?

Mana dirimu yang dulu?

Mana tawa candamu yang menyinari hari-hariku dulu?

Aku ingin kau yang dulu, bukan yang sekarang.

          Sekarang kau seperti orang asing dimatakku,  kau seperti menyembunyikan sesuatu, kau terlalu sering menyakiti hatiku, dan kau juga yang mengombang-ambing perasaanku. Kau lebih perhatian kepada orang lain. Sedangkan aku? Kau sering tidak peduli terhadapku, kau sering mengacuhkanku dan asik kepada teman-temanmu. Tidak, semua tidak seperti yang kau pikirkan !!! aku tidak pernah melarang kau dekat dengan siapa saja. Bukan maksudku aku ingin mengekangmu juga.

          Tapi, aku hanya minta beberapa permintaan untukmu.

Apakah kau bisa menyayangiku dengan tulus seperti dulu?

Apa kau bisa memperhatikanku? Walaupun itu sedikit saja 

Apakah aku bisa menjadi seseorang yang penting dihatimu?

Bosan.

Iya itu yang kurasakan sekarang, separuh hatiku ingin bersamamu tapi separuh hatiku ingin pergi darimu.

Bimbang.

Itu juga yang kurasakan sekarang. Ingin rasanya aku melangkah pergi dari dirimu. Tetapi melepas rasa nyaman itu sangatlah tidak mudah. Kaki ingin melangkah pergi tetapi hati masih bertahan. Iya, itu yang kurasakan sekarang.

Kepada dirimu kekasih hatiku.

          Ingatlah, kita yang memulai hubungan ini. Kita memulai hubungan ini karena kita saling nyaman dan menyayangi, kita juga yakin dengan hubungan ini bahwa kita bisa bertahan untuk menjadi KITA selamanya. Bukan menjadi AKU ataupun KAMU yang bersifat tunggal artinya. Tapi menjadi KITA, iya KITA yang saling melengkapi, yang saling mengasihi dan salin mencintai. Aku ingin hubungan kita seperti dulu, bukan seperti sekarang yang masing-masing sibuk sendiri. Walaupun aku tau kau sibuk, tapi bisakah kamu ada disaat aku sepi.

2 komentar: